Rabu 04 Nov 2015 14:58 WIB

Penerbangan Dibatalkan, Sriwijaya Air Berikan Rebooking ke Pelanggan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Sriwijaya Air
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sriwijaya Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erupsi Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, Provinsi NTB menyebabkan bandara internasional Ngurah Rai ditutup.

Akibatnya sejumlah penerbangan dari dan menuju Bali tidak dapat beroperasi, termasuk maskapai penerbangan Sriwijaya Air.

"Dampak dari erupsi Gunung Rinjani, maka beberapa rute penerbangan dibatalkan sampai besok pagi," kata Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (4/11).

Berdasarkan notice to airman A2470/15, penutupan berlaku mulai (4/11) pukul 08.05 WITA hingga (5/11) pukul 08.45 WITA.

"Ini membuat kami tidak bisa terbang, maupun mendarat," ujarnya.

Ada cukup banyak rute penerbangan dari dan menuju Bali yang dibatalkan, diantaranya dua penerbangan rute Jakarta-Denpasar dan Surabaya-Denpasar. Meski begitu, rute penerbangan menuju sekitar Bali masih dapat dioperasikan.

"Kalau ke Kupang masih kami buka," kata Agus.

Pihak Sriwijaya Air pun telah menginformasikan pembatalan penerbangan ini ke calon penumpang lewat pesan singkat.

"Semua sudah diinformasikan seperti biasanya kalau ada pembatalan penerbangan," kata dia. Untungnya, para calon pelanggan pun paham dan menyadari betul kondisi ini.

Agus mengatakan para calon penumpang dapat memaklumi dan mengerti apa dampaknya jika penerbangan tetap dilakukan. Sebagai gantinya, Sriwijaya Air akan mengganti penerbangan yang dibatalkan dengan cara rebooking (memesan kembali) kursi penerbangan. Penerbangan pengganti dapat penumpang dapatkan setelah keadaan kembali normal.

"Para pelanggan bebas memilih hari," kata Agus.

Sriwijaya Air sengaja tidak memilih mengembalikan uang tiket sebagai pengganti pembatalan penerbangan. Pasalnya pengembalian uang kurang terasa manfaatnya mengingat pelanggan juga tidak akan bisa pindah ke transportasi lain.

"Mereka tidak bisa ke mana-mana, misalnya transportasi laut, karena memang situasinya tidak memungkinkan. Jadinya mereka banyak yang paham dan minta di rebooking saja," jelas Agus.

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Indosat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement