REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Suasana duka masih menyelimuti kediaman Marsim bin Sarmani alias Japra (39 tahun), korban penembakan oleh pelaku yang diduga oknum TNI. Puluhan kerabat dan tetangga tampak berkumpul di kediaman korban, Jalan Kayu Manis, RT 02 RW 04, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, untuk menggelar tahlilan dan mendoakan kepergian almarhum.
Siti Masitoh, istri korban, tak henti-henti menangisi kepergian suaminya. Kini, ia seorang diri kini harus membesarkan kedua anak mereka, Melania Sagita (23 tahun) dan Riki Ananda Shafa (6 tahun).
"Beliau masih terguncang, kami sekeluarga juga sangat shock atas kejadian ini," ungkap Rizal (28 tahun), keponakan dari istri korban, Rabu (4/11).
Rizal berkata, keluarga ingin hukum sungguh-sungguh ditegakkan. Ia berharap, pelaku yaitu Serda Yoyok Hadi yang saat ini tengah ditahan di Detasen Polisi Militer (Denpom) Bogor mendapatkan ganjaran setimpal.
Ia sendiri tak mengetahui apakah pelaku benar-benar merupakan intel Kostrad atau oknum TNI seperti yang diduga. Namun, selama seminggu ke depan, kata Rizal, sejumlah anggota TNI ditempatkan di kediaman korban.
"Tidak tahu untuk apa, mereka maunya begitu. Seluruh biaya pemakaman, tahlilan, dan lain-lain juga ditanggung oleh instansi TNI," ujarnya.