REPUBLIKA.CO.ID, LONODN -- Inggris mengatakan, Rabu (4/11), pesawat Rusia yang jatuh di Mesir tak lama setelah lepas landas dari resor Sharm al-Sheikh kemungkinan jatuh karena ledakan bom.
"Investigasi masih berlangsung, kita tidak mengatakan dengan tegas kenapa pesawat jatuh," ujar Perdana Menteri David Cameron. "Namun setelah lebih banyak informasi yang muncul kita mulai memberi perhatian, pesawat jatuh karena alat peledak."
Sebagai buntut dari pernyataan Cameron, Pemerintah Inggris memutuskan untuk menangguhkan dulu penerbangan dari resor Sharm menunggu penilaian langsung tim ahli penerbangan Inggris. Tim sudah bertolak ke Sharm.
Pesawat Rusia Metrojet yang membawa 224 orang jatuh dari ketinggian sekitar 9.000 meter di Semenanjung Sinai. Seluruh penumpang tewas.
Sementara itu sumber penerbangan Rusia mengatakan, investigasi kini mencari kemungkinkan ada obyek tertentu di atas pesawat yang membuat bencana. "Saat ini ada dua kemungkinan yang jadi pertimbangan. Sesuatu yang berada di pesawat dan kesalahan teknis. Sementara opsi ditembak roket seperti tidak mungkin," ujar sumber itu.