Kamis 05 Nov 2015 06:58 WIB

Finlandia Diminta Investasi di Bidang Teknologi Permesinan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta investor Finlandia agar berinvestasi di bidang teknologi permesinan, kelistrikan, industri logam, transportasi, kayu dan kertas serta kimia. Hal ini untuk memperkuat pengembangan 14 kawasan industri yang tengah dipacu. 

"Pusat-pusat industri yang dibangun di kawasan khusus itu membutuhkan teknologi dan mesin yang dimiliki negara maju termasuk Finlandia," ujar Saleh di Jakarta, Kamis (5/11).

Saleh telah menyampaikan permintaan tersebut kepada delegasi bisnis Finlandia yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini. Menurut Saleh, teknologi dan mesin industri menunjang produktivitas sekaligus efisiensi pabrik. 

Lokasi kawasan industri yang sebagian besar di luar Jawa memerlukan sistem produksi yang terbukti tangguh dan efisien. Saleh mengatakan, Finlandia dapat masuk ke kawasan industri sebagai pemasok dan berinvestasi dengan menggandeng mitra lokal. 

"Mereka (Finlandia) juga kuat di teknologi pembangkit listrik dan energi alternatif yang dibutuhkan di remote area," kata Saleh. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Finlandia Timo Soini mengaku, melirik Indonesia karena potensi ekonomi yang luar biasa. Menurutnya, dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, maka dibutuhkan industri untuk pengembangan potensi serta konektivitas antarpulau. Soini menjelaskan, selain investasi industri berbasis teknologi, para investor Finlandia juga tertarik dengan bisnis pulp dan kelapa sawit.

"Investasi Finlandia di Indonesia saat ini sekitar setengah milar Euro, dan kami ingin menggandakannya," ujar Timo. 

Saat ini ada beberapa produk dan jasa teknologi Finlandia yang sudah dimanfaatkan oleh perusahaan swasta serta BUMN. Di bidang pengolahan mineral dan logam, Krakatau Steel, dan Antam sudah menggunakan teknologi Finlandia.

Sementara itu, ekspor Indonesia ke negara tersebut antara lain produk karet, alas kaki, mesin, boiler, buah-buahan, keramik dan kayu. Sedangkan Finlandia mengekspor peralatan elektronik, kertas, produk baja, plastik, kapal dan kimia termasuk pewarna. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement