Kamis 05 Nov 2015 07:48 WIB

Industri Baja Nasional Dapat Tantangan Berat di ASEAN

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) industri baja dalam negeri harus bersaing dengan Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Potensi industri baja di tiga negara ASEAN tersebut dapat menjadi tantangan berat bagi Indonesia. 

"Skema pasar bebas tersebut memang memungkinkan kita untuk mengekspor baja ke negara-negara ASEAN, tapi di sisi lain potensi impor baja dari luar negeri juga akan semakin terbuka," ujar Putu di Jakarta, Kamis (5/11).

Putu menjelaskan, Thailand merupakan pasar baja terbesar di ASEAN dengan konsumsi mencapai 17,3 juta ton pada 2013. Negara tersebut juga telah mendapat suntikan investasi dari Posco Galvanizing dengan kapasitas 450 ribu ton per tahun. Menurut Putu, hal ini merupakan tantangan bagi industri besi galvanis Indonesia.

Selain itu, Vietnam merupakan negara pesaing terberat karena produsen baja kedua terbesar di ASEAN dengan pertumbuhan tertinggi yaitu rata-rata di atas 20 persen selama tiga tahun terakhir. Konsumsi baja Vietnam sudah mencapai 14,5 juta ton per tahun. 

"Saat ini di Vietnam sedang dibangun fasilitas peleburan baja (blast furnace) Formosa Ha Tinh's dengan kapasitas mencapai 3,5 juta ton per tahun yang akan beroperasi akhir tahun ini atau minimal awal tahun depan," kata Putu.

Indonesia juga perlu mewaspadai industri baja Malaysia. Pasalnya, pasar baja di negeri jiran itu mencapai 10,2 juta ton atau nomor empat terbesar di Asean setelah Indonesia. Menurut Putu, hal yang patut diwaspadai yakni Malaysia selalu mencatat pertumbuhan besi baja nasional dengan catatan positif. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement