REPUBLIKA.CO.ID,BURLINGTON -- Publik Amerika Serikat menulis pesan cinta dan patriotisme setelah sebuah masjid di Burlington menjadi sasaran aksi vandalisme.
Puluhan orang dari berbagai latar belakang agama itu berkumpul di luar Islamic Center Burlington, Rabu (4/11) kemarin.
Mereka menulis pesan seperti “Kami Cinta AS” dan “Rumah Kebebasan” di atas kertas poster. Kertas itu ditempelkan di dinding yang sama tempat polisi menemukan tulisan cat semprot berbunyi “USA”.
“Dengan menulis itu, mereka mencoba menakut-nakuti kami, tapi itu hanya membuat kami menjadi lebih kuat,” kata salah satu jamaah masjid Mana Abdalla, dilansir dari CBS Boston, Kamis (5/11).
Ahad (1/11) lalu, kepolisian Burlington dipanggil ke Islamic Center setelah jamaah mendapati aksi vandalisme dan beberapa butir telur dilemparkan ke gedung. Dalam waktu singkat, pihak berwenang telah mengumumkan penangkapan dua pemuda 18 tahun pada Senin sore.
Kedua warga Burlington itu, Cameron Capallla dan Derrik Demone, telah didakwa dengan tuduhan kejahatan merusak fasilitas umum dan properti. Mereka diketahui dalam keadaan mabuk sebelum melakukan aksi tersebut.
Kepala Polisi Michael Kent menyebutnya tindakan pengecut untuk menciptakan kekacauan dan ketakutan dengan menargetkan tempat ibadah. Perilaku itu tidak akan ditoleransi dan tersangka akan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
“Menyerang umat Islam sama sekali bukan tindakan patriotik. Orang-orang dari semua agama berhak beribadah tanpa takut pelecehan, intimidasi, atau kekerasan,” tambah Anti-Defamation League of New England, yang berterima kasih atas tindakan cepat dari polisi.