REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mengungkapkan sekitar 123.842 warga dari tiga provinsi utama di Suriah telah mengungsi sepanjang bulan lalu. Tiga provinsi itu di antaranya Aleppo, Hama dan Idlib.
Seperti dilansir Al Bawaba, Kamis (5/11), juru bicara PBB Stephane Dujarric, mengatakan ratusan ribu warga terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 5 sampai 30 Oktober.
"Jalan dari Hama ke Aleppo telah diblokir sejak 23 Oktober, menempatkan sekitar 700 ribu orang yang tinggal di daerah yang dikuasai pemerintah kota dalam kondisi berbahaya. Serangan udara pada fasilitas medis dan staf berlanjut," kata Dujarric.
Perang saudara yang terjadi sejak 2011 telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang. Kondisi ini membuat Suriah menjadi negara yang terlantar.
Menurut data PBB, sekitar 3,9 juta warga Suriah telah menjadi pengungsi. Negara tetangga seperti Turki, kini menjadi penerima pengungsi terbesar dengan lebih dari dua juta pengungsi Suriah.
"Bantuan kemanusiaan telah ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, khususnya dalam penyediaan barang rumah tangga, layanan kesehatan, air dan sanitasi, dan pendidikan di kamp-kamp untuk pengungsi," ujar Dujarric.
Menurut badan bantuan PBB, sekitar 13,5 juta orang di Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan dan semacam perlindungan.