Jumat 06 Nov 2015 00:34 WIB

Tentara Pembebasan Suriah Dilaporkan Setuju Bertemu Rusia

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menggotong rekannya yang mengalami cedera dalam pertempuran melawan tentara Suriah loyalis Presiden Bashar Al Assad.
Foto: Reuters/Khalil Ashawi
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) menggotong rekannya yang mengalami cedera dalam pertempuran melawan tentara Suriah loyalis Presiden Bashar Al Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor berita Rusia Sputnik melaporkan, seorang delegasi Tentara Pembebasan Suriah (SFA) telah setuju untuk bertemu dengan pejabat Rusia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pekan depan untuk membahas krisis Suriah.

Kantor berita Sputnik mengutip pernyataan koordinator pembicaraan yang mengatakan delegasi FSA akan bertemu pejabat luar negeri dan kementerian pertahanan Rusia. Pada akhir Oktober, FSA membantah delegasinya telah mengunjungi Moskow di tengah meningkatnya diplomasi di Suriah.

Menurut Mahmoud al-Afandi, sebanyak 28 brigade FSA di pinggiran kota Damaskus, Quneitra, Hama dan pinggiran barat Homs, dari depan utara dan dari pinggiran kota Aleppo dan Idlib, telah sepakat untuk bertemu pejabat Rusia. Ia mengatakan bahwa pertemuan itu akan membahas penciptaan pusat operasi bersama untuk melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan front Nusra serta mencari solusi politik.

Tapi perwakilan dari afiliasi kelompok FSA, Yarmouk, Bashar al Zoubi menolak laporan tersebut dan menyatakan Rusia telah memalsukan klaim bertemu FSA. Ia menambahkan, tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia menginginkan solusi jujur untuk perang, karena itu tidak ada kontak dengan mereka.

"Saya tidak mendengar apa-apa terkait pertemuan itu dan Rusia telah mencari sekutu pemberontak untuk memperkuat posisinya," ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (5/11).

Kepala kelompok FSA Divisi 13 berperang di Suriah barat, mengatakan penolakan. Rusia baru-baru ini telah meningkatkan upayanya untuk menengahi kesepakatan damai antara pejabat pemerintah Suriah dan anggota oposisi.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, Selasa (3/11) mengatakan, pihaknya akan mengundang perwakilan dari kedua belah pihak untuk bertemu di Moskow pekan depan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement