REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gedung Putih hari ini menyatakan bahwa jika Kongres menghalangi rancangan baru penutupan penjara mengerikan Teluk Guantanamo, maka Presiden Barack Obama akan mengeluarkan keputusan presiden (executive order) agar rencana penutupan itu tetap dilakukan.
Semakin dekatnya akhir masa jabatan presiden AS ke-44 ini membuat dia kehabisan waktu untuk menunaikan janji semasa kampanye Pemilu silam. Oleh karena itu, Obama kemungkinan akan melewati parlemen yang sudah menghalangi rencana penutupan fasilitas penjara itu.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan pemerintah pasti memenuhi janji menutup Guantanamo. Dia mengatakan Obama akan melakukan apa saja yang dia bisa untuk menutup Guantanamo yang disebut Earnest sebagai "prioritas keamanan nasional."
Dalam beberapa hari ini Obama akan mengajukan sebuah rancangan ke Kongres yang membuat Guantanamo bisa ditutup.
Dibangun untuk memenjarakan para tersangka teror 11 September 2001, Guantanamo menjadi mengerikan karena teknik interogasinya yang keras dan karena tahanan-tahanan di sana ditahan tanpa lewat pengadilan. Saat ini fasilitas ini dihuni 112 tahanan.
Proposal baru penutupan yang dirancang penasehat kontraterorisme Obama, Lisa Monaco, dan Menteri Pertahanan Ash Carter akan membuat eks tahanan Guantanamo dipindahkan ke Amerika Serikat.
Para tersangka teroris ini akan dipindahkan ke Fort Leavenworth di Kansas atau Navy Brig di Charleston, South Carolina, demikian AFP.