REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) MS Kaban mengatakan, sejarah perjalanan dan kontribusi HMI terhadap NKRI akan difilmkan.
"Kita ingin membuat film tentang kontribusi HMI terhadap NKRI," kata MS Kaban usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Kamis (5/11).
Kaban didampingi sejumlah pengurus KAHMI antara lain Sekjen Majelis Nasional KAHMI, Subandriyo, sekretaris SC Produksi Film Majelis Nasional KAHMI Ismet Djafar, Produser KAHMI Sabarudin, Sekretaris Eksekutif Majelis Nasional KAHMI Burhanuddin M Zain, Manimbang Kahariady beraudiensi dengan Wapres di Kantor Wapres.
Dalam pertemuan tersebut, dilaporkan juga mengenai beberapa agenda penting selain rencana pembuatan film, yaitu 50 tahun usia KAHMI pada 17 September 2016 dan apa yang menjadi sumbangannya terhadap bangsa dan negara.
Selain itu juga disampaikan mengenai usulan agar salah seorang pendiri HMI Prof Larfan Pane dianugerahkan gelar pahlawan nasional. "Ini yang dibicarakan. Tapi Wapres minta ada semacam penelitian untuk film agar ada semacam ciri khas karena HMI itu insan pencipta, jadi bukan heroisme," katanya.
Wapres diminta masukannya karena memiliki banyak peran saat masih menjadi mahasiswa, tambah Kaban. HMI adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam, sekarang Universitas Islam Indonesia (UII).