Jumat 06 Nov 2015 08:56 WIB

Pemerintah Siap Fasilitasi Rantai Pasok Industri Pelumas

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pelumas. Ilustrasi.
Foto: Wikipedia/Dvortygirl
Pelumas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi integrasi rantai pasok antara sektor hulu dan hilir dalam upaya pengembangan industri pelumas di Indonesia. Rantai pasok tersebut yakni menghubungkan antara bahan baku berupa lube base oil dengan produk pelumas di dalam negeri.

"Upaya tersebut juga dalam rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan akan produk-produk pelumas di masa yang akan datang," ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Harjanto, Jumat (6/11).

Saat ini, terdapat lebih dari 20 pabrik pelumas atau Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Indonesia dengan kapasitas keseluruhan mencapai 1,8 juta KL per tahun dan omzet mencapai Rp 7 triliun.  Sementara itu, potensi pasar di dalam negeri hanya sebesar 850 ribu KL per tahun sehingga ada kapasitas produksi yang tidak terutilisasi mencapai 47 persen.

Namun, Harjanto mengungkapkan, salah satu sektor yang terus menunjukkan peningkatan kinerja dan pertumbuhan yang cukup signifikan adalah industri pelumas. Sektor ini terus berkontribusi dalam mendukung industri alat angkut darat, laut dan udara. Selain itu, industri tersebut juga mendukung pertumbuhan industri manufaktur, serta peningkatan pembangunan fasilitas infrastruktur.