REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengakui ada peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dikesampingkan terkait kasus penolakan pembangunan masjid oleh berbagai komunitas Jemaat Gereja di Manokwari.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin menyatakan, tidak berfungsinya FKUB menjadi salah satu penyebab penolakan yang seharusnya bisa dikomunikasikan terlebih dahulu di FKUB. Diakui, di peran FKUB ini untuk di wilayah Papua memang masih minim.
"Kalau kemarin bisa didiskusikan terlebih dahulu melalui FKUB, saya rasa tidak akan muncul aksi demo penolakan seperti itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (6/11).
Saat ini, Kemenag bersama berbagai kelompok agama berupaya mengaktifkan kembali peran FKUB di Kabupaten Manokwari. Bersamaan dengan itu tim terkait perizinan rumah ibadah dari Kemenag saat ini sedang bekerja untuk meredam potensi gesekan pendirian rumah ibadah di wilayah Papua di kemudian hari.
Sebelumnya, muncul tuntutan dari beberapa jemaat dari berbagai denominasi Gereja Kristen Injili di Manokwari, Papua Barat, membongkat masjid di kota tersebut. Ratusan jemaat gereja di Manokwari ini menggelar aksi demonstrasi di depan kantor bupati.
Tuntutan mereka menolak rencana pemberian izin pembangunan masjid di Kompleks Anday, Distrik Manokwari Selatan. Penolakan ini menjadi rentetan panjang persengketaan terkait rumah ibadah yang sebelumnya telah terjadi di Tolikara dan Aceh Singkil.