REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, mengungkapkan pihaknya akan memberikan hukuman denda sebesar Rp 500 juta buat tim yang mundur di tengah jalan pada perhelatan turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Hasani menerapkan aturan tersebut karena berkaca dari ulah Persebaya Surabaya yang memilih walk out dengan alasan sepihak saat tampil di Piala Presiden 2015. Dengan demikian, dia menegaskan, setiap tim peserta yang tampil di Piala Jenderal Sudirman ini tak boleh menyatakan mundur ketika sudah resmi ikut dalam turnamen tersebut.
"Apa pun alasannya. Kami (operator) punya hak tagih sebesar Rp 500 juta kalau ada tim yang mundur," ujar Hasani saat konfrensi persnya di Jakarta, Jumat (6/11).
Denda setengah miliar itu setelah mempelajari pengalaman Piala Presiden, yang juga diselenggarakan oleh Mahaka. Ketika itu, kata dia, salah satu peserta Piala Presiden, yakni Persebaya Surabaya mengancam akan mundur dari kompetisi dengan alasan sepihak.
"Memang itu hak tim mau mundur atau tidak. Tapi apapun itu, kami akan tagih dendanya," sambung dia.