REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dorongan otoritas agar perbankan syariah ikut pembiayaan berkelanjutan disambut baik. Hanya saja, industri juga membutuhkan dukungan otoritas.
Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati mengaku tertarik dengan ide pembiayaan berkelanjutan otoritas. "Bank syariah memang harusnya ke sana. Ini sektor riil, dan bank syariah ke sana," ungkap Deny.
Jikapun yang disarankan adalah pertanian organik, Deny menyatakan industri belum bisa lepas dari dukungan pemerintah. Saat ini, industri menggarap bisnis apa yang mereka mampu dan berpengalaman di sana. "Ke pertanian akan masuk bertahap, kami harus banyak belajar," ungkap Deny.
Soal usulan keterlibatan perbankan syariah dalam pembiayaan berkelanjutan pertanian organik, Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan, jika regulator punya rencana, silakan.
"Tapi operatornya tetap industri. Kalau pembiayaan macet kan pelaku industri juga yang kena imbas, kecuali jika ada membantu menangani," kata Dinno.
Dinno menyatakan, BNI Syariah juga ingin menunjukkan pertumbuhan mereka masih bagus dengan kualitas baik walau tidak sehebat konvensional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan perbankan syariah bisa teribat dalam pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing). Sebab, model pembiayaan ini sangat sesuai dengan nilai dasar keuangan Islam yang mensejahterakan dan tidak merusak lingkungan.
Salah satu yang masuk dalam kategori pembiayaan berkelanjutan adalah pertanian organik. Pada 2016 mendatang rencananya OJK akan melakukan proyek percontohan pembiayaan berkelanjutan pertanian organik ini di Bandung.