REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia mencatat hasil survei untuk inflasi pada pekan pertama November 2015 sebesar 0,13 persen (mtm). Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka deflasi pada Oktober 2015 sebesar 0,08 persen.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan hasil survei Bank Indonesia menunjukkan inflasi pada pekan pertama Oktober 2015 ada di kisaran 0,13 persen. Inflasi tersebut bersumber dari harga pangan yang bergejolak (volatile food).
"Ada tekanan-tekanan pada inflasi yang kita lihat ada di daging ayam dan harga beras," jelasnya kepada wartawan di kantor pusat Bank Indonesia Jakarta, Jumat (6/11).
Bank Indonesia akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah untuk menjaga inflasi sesuai target.
Bank Indonesia melihat, angka tersebut masih sejalan dengan mengarahnya inflasi sesuai target di kisaran 4 plus minus 1 persen sampai akhir tahun 2015. "Dan bahkan sekarang kita optimistis bisa di bawah 4 persen," ucapnya.