Sabtu 07 Nov 2015 01:55 WIB

Mesir Sangkal Tunda Penerbangan Inggris ke Sharm El Sheikh

Bandara Sharm el Sheikh, Mesir.
Foto: AP Photto
Bandara Sharm el Sheikh, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian penerbangan sipil Mesir membantah laporan pihak berwenang menghentikan penerbangan Inggris ke bandar udara di Sharm el Sheikh pada Jumat (6/11) untuk membawa pulang wisatawan yang terjebak.

Menurut Kementerian penerbangan sipil itu, penerbangan keluar masuk bandar udara tersebut dibatasi kemampuan bandar udara tersebut.

Perusahaan penerbangan EasyJet sebelumnya mengatakan pemerintah Mesir menangguhkan penerbangan Inggris ke Sharm al-Sheikh, sehingga membuat wisatawan tidak dapat meninggalkan loka wisata tersebut.

"Perusahaan penerbangan Inggris ingin menjadwalkan 18 penerbangan pada waktu sama dan ingin mengangkut penumpang asal Inggris dari Sharm al-Sheikh tanpa bagasi mereka yang kami harus angkut kemudian," kata Menteri Penerbangan Sipil Hossam Kamal.

"Itu memberikan beban besar pada bandar udara karena kemampuannya tidak memungkinkan untuk itu. Kami meminta mereka membuat delapan penerbangan saja dan satu pesawat akan mengangkut bagasi," katanya.

Duta Besar Inggris untuk Mesir John Casson mengulang komentar Kamal tentang skala operasi dan mengatakan kemajuan sedang dibuat untuk mengangkut wisatawan pulang.

"Penerbangan terus datang yang akan memungkinkan kami untuk lebih cepat membawa pulang warga Inggris hari ini," kata Casson di Sharm al-Sheikh.

Ia mengatakan dua penerbangan pertama ke Inggris sudah berangkat dan masing-masing membawa 180 penumpang.

"Hanya ada beberapa masalah logistik yang menantang untuk memastikan penerbangan dapat meninggalkan dan tiba di bandara sibuk itu sejalan dengan peraturan internasional dengan cara yang aman. Kami bekerja mengatasi masalah itu," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement