Sabtu 07 Nov 2015 02:41 WIB

Putin Perintahkan Semua Penerbangan ke Mesir Dihentikan

Turis Rusia mengantre di Bandara Internasional Sharm el Sheikh, Mesir untuk terbang menuju StPetersburg, Rusia, Kamis, 5 November 2015.
Foto: AP Photo/Thomas Hartwell
Turis Rusia mengantre di Bandara Internasional Sharm el Sheikh, Mesir untuk terbang menuju StPetersburg, Rusia, Kamis, 5 November 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia telah memerintahkan penghentian semua penerbangan ke Mesir menyusul indikasi jatuhnya pesawat Metrojet di Sinai disebabkan bom.

Presiden Vladimir Putin juga meminta 50 ribu wisatawan Rusia yang berada di Mesir dipulangkan. Sebelumnya, langkah tersebut telah dilakukan Inggris.

Langkah itu diambil setelah rekaman percakapan yang mengatakan sebuah bom diletakkan di pesawat.

Dikutip dari BBC, Jumat (6/11), pejabat Inggris menerima informasi intelijen berdasarkan sadapan komunikasi antara militan di Semenanjung Sinai. Hal itu mengindikasikan bahan peledak telah diletakkan di dalam atau di atas tempat penyimpanan tas beberapa saat sebelum pesawat tinggal landas.

(Baca juga: Mesir Sangkal Tunda Penerbangan Inggris ke Sharm El Sheikh)

Seorang penyelidik yang tidak ingin disebut identitasnya mengatakan kotak hitam pesawat menunjukkan semuanya normal selama penerbangan dan tiba-tiba tidak ada apa-apa yang menunjukkan ledakan keras dan tiba-tiba.

Keputusan Rusia tak pelak akan menjadi pukulan bagi pariwisata Mesir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement