Sabtu 07 Nov 2015 13:38 WIB

Hari Menanam Pohon Indonesia Usaha Hadapi Pemanasan Global

Musisi Nugie melakukan penanaman pohon Trembesi di Taman Flora (Kebun Bibit), Bratang, Surabaya
Musisi Nugie melakukan penanaman pohon Trembesi di Taman Flora (Kebun Bibit), Bratang, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada tanggal 28 November harus dimaknai sebagai usaha dalam memerangi pemanasan global. Selain iklim yang panas, ancaman yang lebih besar dari pemanasan global juga patut diwaspadai.

“Bila pemanasan global terus tidak terkendali, akibat yang dirasakan Indonesia adalah tenggelamnya pulau-pulau di Indonesia,” ujar Suparto Wijoyo, pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga.

Suparto mengatakan, selain perilaku manusia, pemanasan global juga merupakan dampak dari revolusi industri. Ia mencontohkan Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) yang selama ini dikenal sebagai kawasan memiliki suhu tinggi. Hal tersebut diantaranya disebabkan karena tingginya gas karbon dari kendaraan bermotor milik industri yang setiap hari melintas.

Karena itu ia memandang perlunya sedikit paksaan kepada masyarakat dalam kaitannya dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia mendatang.

Hal senada diutarakan Endes N. Dahlan, dosen Fakuktas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Menurutnya Hari Menanam Pohon Indonesia harus dipahami untuk memperbanyak pohon yang berfungsi sebagai penyerap bahan pencemar dan debu di udara yang dihasilkan kendaraan bermotor.

“Selain sebagai peneduh, pohon yang ditanam sebagai penghijauan seyogyanya juga mempertimbangkan fungsinya yang lain, yakni memperbaiki iklim mikro serta berfungsi sebagai penahan terhadap penyebaran polusi udara dari kendaraan,” ujar Endes.

Salah satu program yang mencanangkan penghijauan dan pencegahan erosi lahan hijau adalah yang dijalankan Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life. Diantaranya kegiatan kegiatan "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak – Banyuwangi” yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010.

Hingga pertengahan tahun 2015, Djarum Trees For Life telah berhasil menanam 36.763 pohon trembesi, di sepanjang 1.260 km jalur Pantura mulai dari Merak di Provinsi Banten hingga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Pada 17 Desember 2015, kegiatan "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi” akan mencapai puncaknya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Pohon Trembesi yang nantinya tumbuh diharapkan mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya. Hal ini selaras dengan tujuan SDGs, yakni memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya terkait iklim serta bencana alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement