Sabtu 07 Nov 2015 19:55 WIB

Tingkat Pengangguran Terbuka Riau Naik 1,27 Persen

Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka di Riau pada Agustus 2015 sebesar 7,83 persen, atau mengalami kenaikan 1,27 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2014 yang hanya 6,56 persen.

"Pada posisi ini menunjukkan bahwa situasi ketenagakerjaan di Provinsi Riau pada Agustus 2015 menunjukkan arah yang kurang baik," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsad, dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu (7/11).

Menurut dia, dengan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,83 persen ini, menunjukkan fenomena terus bertambahnya jumlah penduduk yang mencari pekerjaan.

Kemungkinan lain, hal tersebut dapat juga disebabkan oleh dorongan ekonomi, yaitu tuntutan untuk mendapatkan penghasilan, juga disebabkan semakin terbukanya kesempatan kerja terutama di wilayah perkotaan.

"Akan tetapi, hal ini tidak diikuti dengan naiknya angka TPAK, artinya persentase penduduk 15 tahun keatas yang masuk ke dunia kerja semakin berkurang," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Provinsi Riau pada Agustus 2015 sebanyak 4.383.550 orang. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2.554.296 orang, dimana sebanyak 1.000.946orang bekerja di daerah perkotaan, dan sisanya sebanyak 1.553.350 orang bekerja di daerah pedesaan.

Jika dilihat menurut daerah, katanya lagi, maka TPT untuk daerah perkotaan cukup tinggi, yaitu mencapai 9,25 persen, sedangkan untuk daerah pedesaan hanya sebesar 6,90 persen.

Ia memandang bahwa penciptaan pertumbuhan ekonomi yang memadai dengan orientasi pada perluasan lapangan kerja akan sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran, "katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement