REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembiayaan penyelenggaraan PON XIX menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat. Pesta olah raga empat tahunan tersebut diperkirakan menyedot anggaran lebih dari Rp 3 triliun.
Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Pemprov Jabar bersama DPRD Jabar sedang membahas komposisi ideal untuk APBD 2016. Meski masih dalam rancangan, namun salah satu fokusnya adalah soal PON.
"Belum keluar komposisinya, masih memungkinkan ada penambahan dan pengurangan," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher usai penandatanganan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KU PPAS), Sabtu (7/11).
Aher mengatakan, penyelenggaraan PON XIX layak menjadi yang paling menonjol dalam pembahasan. Menurutnya, nilai yang digelontorkan sejak awal persiapan PON hingga tahun depan menyedot anggaran lebih dari Rp 3 triliun. Angka ini ditujukan untuk pembangunan/perbaikan venue, pembangunan/perbaikan akses jalan menuju venue, serta penyelenggaraan.
"Rp1 triliun untuk biaya penyelenggaraan, dan lebih dari Rp 2 triliun untuk biaya membangun jalan sarana prasarana dan venue di 15 daerah," katanya.
Selain membangun atau memperbaiki venue baru, kata Aher, perbaikan akses jalan ini sangat penting agar memudahkan pergerakan menuju lokasi venue. Usai penyelenggaraan, Aher ingin, seluruh hasil pembangunan persiapan PON ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat.
"Setelah PON, kami ingin semuanya dimanfaatkan. Mubazir kalau sampai tidak dimanfaatkan karena biaya yang dikeluarkan sudah sangat besar," katanya.