Ahad 08 Nov 2015 07:43 WIB

Kartun Pesawat Jatuh Charlie Hebdo Buat Gerah Rusia

Red: Nur Aini
Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.
Foto: Reuters
Salah satu edisi majalah Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdo kembali membuat kartun yang mengundang kritik. Pemerintah Rusia mengutuk pembuatan dua kartun tentang jatuhnya pesawat Rusia di gurun Sinai yang menewaskan 224 orang. 

Salah satu kartun tersebut menunjukkan bagian tubuh penumpang jatuh ke anggota ISIS dengan keterangan bahwa menurut kelompok teroris tersebut penerbangan Rusia mengintensifkan pengeboman yang menyinggung serangan udara Rusia ke Suriah. Kartun lainnya menunjukkan tengkorak dengan kacamata dan reruntuhan pesawat sebagai latar belakang. Kartun tersebut diberi keterangan: bahayanya penerbangan murah Rusia.

Juru bicara presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kartun tersebut tidak dapat diterima. "Ini tak ada hubungannya dengan demokrasi atau kebebasan berpendapat. Ini adalah pelanggaran norma," ungkapnya seperti dikutip the Guardian, Sabtu (7/11). Meski demikian, pemerintah Moskow tidak berencana melayangkan keberatannya secara resmi. 

Sebelumnya, Charlie Hebdo menjadi target serangan pria bersenjata dan membunuh 12 orang pada Januari di Paris. Serangan tersebut dilakukan setelah Charlie Hebdo menerbitkan kartun tentang nabi Muhammad. 

Pimpinan redaksi Charlie Hebdo, Gerard Biard mengatakan majalahnya menghormati nilai demokrasi dan kebebasan berpendapat, yang dinilainya tidak dilakukan oleh pemerintahan Rusia. "Argumen mereka mengenai pelanggaran norma tidak jelas. Apakah kita harus menahan untuk tidak mengomentari berita dengan cara yang berbeda atau tidak berbicara lebih dari bahwa itu menyedihkan?  Jika seperti itu, maka akan menjadi masalah dalam kebebasan berpendapat."

Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan jurnalis setempat memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat. "Otoritas tidak terlibat".

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement