Ahad 08 Nov 2015 11:48 WIB

Bandara Lombok Kembali Ditutup, 33 Penerbangan Dibatalkan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Sejumlah penumpang antri untuk mengembalikan tiket di terminal keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, NTB, Kamis (5/11).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Sejumlah penumpang antri untuk mengembalikan tiket di terminal keberangkatan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, NTB, Kamis (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) mengungkapkan aktivitas bandara pada Ahad (8/11) ditutup hingga Senin, (9/11). Kebijakan itu diambil setelah melihat kondisi abu vulkanik anak Gunung Rinjani, Gunung Baru Jari yang masih menutupi bandara. 

“Diinformasikan, penutupan bandara BIL diperpanjang sampai besok jam 08.45 Wita. Karena arah debu tidak stabil, Kemarin sudah membaik tiba-tiba sekarang ke Barat dan Selatan menutupi udara Lombok,” ujar Humas PT AP I BIL, I Gede Sandi kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).

Ia menuturkan, penutupan diperpanjang karena jika penerbangan dipaksakan maka bisa mengancam keselamatan penerbangan. Hingga saat itu, otoritas bandara masih melakukan penanganan terhadap penumpang yang berada di terminal. 

Menurutnya, tiap dua hingga tiga jam BMKG selalu melakukan pemantauan dan memperbaharui data tentang kondisi arah angin. Sementara itu, para penumpang masih melakukan penjadwalan ulang tiket dan pengembalian uang tiket. 

“Saat ini penumpang di bandara tengah melakukan reschedule dan refund yang tidak. Total jadwal penerbangan mencapai 33 penerbangan dibatalkan,” ungkapnya.  

Terkait belum adanya kepastian apakah BIL akan dibuka esok hari, Gede Sandi mengatakan tiap masing-masing maskapai memiliki kebijakannya sendiri apakah akan tetap menjual tiket atau tidak. Namun, besar kemungkinan tiket tidak dijual dengan kondisi Gunung Baru Jari yang masih erupsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement