Ahad 08 Nov 2015 14:39 WIB

Perang Pemikiran Islam Moderat Dangkalkan Akidah?

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
Muslim AS yang mengklaim sebagai kelompok Muslim moderat
Foto: thehuffingtonpost
Muslim AS yang mengklaim sebagai kelompok Muslim moderat

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Paham Islam moderat dinilai berpotensi mendangkalkan akidah akibat banyaknya perang pemikiran di dalamnya.

 “Paham Islam moderat dapat berpotensi mendangkalkan akidah karena kecenderungan deideologisasi dalam paham ini yang dilakukan atas nama deradikalisasi,” jelas  Ketua Muslimah DPD I Hizbut Tahrir Jawa Barat Siti Nafidah Anshory di Gedung Korpri Jawa Barat, Ahad (8/11).

Di samping adanya kecendrungan pendangkalan akidah melalui  perang pemikiran, Nafidah juga melihat adanya bahaya politik yang tersimpan dalam paham Islam moderat. Paham moderat, menurut Nafidah, memiliki kecendrungan dalam mengukuhkan hegemoni sekuler.

"Sehingga ini seperti bagian dalam perang ideologi, seperti divide et impera (politik adu domba)," terang Nafidah.

Agar hal tersebut tidak terjadi, Nafidah menilai negara perlu berperan dalam menjaga akidah dan ketaatan umat Islam. Selain itu, Nafidah juga mendorong agar negara dapat menerapkan sistem pendidikan yang membangun kepribadian mulia.

Di samping itu, Nafidah juga melihat penting bagi negara dan juga masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam menghentikan penyebaran atau propaganda yang bertentangan dengan ajaran agama.

Menurut Nafidah, para mubalig dan ulama dapat meningkatkan dan mengoptimalkan perannya dalam memastikan ideologi yang tumbuh di tengah masyarakat tidak bertentangan dengan ajaran agama yang semestinya.

"Karena kekuatan umat Islam bukan ada di senjata, tetapi ada di pemikiran dan ajaran-ajarannya," ujar Nafidah.

Terkait penyebaran paham Islam moderat, Koordinator LKUM MHTI DPD I Jawa Barat Rina Komara menilai, umat Islam perlu mendapatkan penjelasan yang benar terkait paham tersebut. Di samping itu, Rina juga mengatakan penting bagi umat Islam untuk tetap berpegang pada kebenaran ajaran yang tercantum dalam dua sumber utama, Alquran dan hadis.

Di samping itu, Rina juga mendorong para mubaligh dan ulama untuk terus mendakwahkan ajaran Islam yang benar agar umat Islam memiliki pemahaman yang juga benar. Dengan begitu, Rina meyakini kecenderungan paham moderat untuk memecah belah umat Islam dapat dicegah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement