REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sejumlah pejabat Israel secara pribadi mengkhawatirkan pemerintahan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi yang bisa jatuh di ambang kehancuran. Demikian disampaikan lembaga kajian strategis AS dalam laporannya, kemarin.
Menurut seorang mantan anggota kongres AS, pejabat otoritas Israel ragu akan kemampuan Sisi dalam mengatasi pertumbuhan gerakan pemberontak terkait ISIS di Semenanjung Sinai. Mereka juga ragu Sisi bisa mengatasi berbagai ancaman lain terhadap pemerintahannya.
"Kami melakukan pembicaraan dengan rekan kami di dewan keamanan nasional Israel," ujar Greg Craig, mantan pejabat Presiden AS Barack Obama yang saat ini aktif di Washington Institute for Near East Policy.
Salah satu orang terpintar yang pernah ia temui, kata Craig, memberikan komentar tentang Mesir. Pemerintah Mesir telah melakukan kesalahan di berbagai macam hal dalam mengantisipasi pemberontak.
"Jika kalian memmbuat daftar lalu memberi tanda simbol cek yang seharusnya tidak dilakukan, maka militer Mesir telah menyilangkan semuanya," ujar Craig.
Rekan Craig, Vin Weber juga mengungkapkan hal senada. Mantan anggota kongres dari Partai Republik ini mengatakan, banyak orang Israel yang yakin ia (Sisi) tidak akan selamat hingga akhir masa pemerintahannya.
"Sisi selalu terancam dibunuh," ujar Weber."Banyak orang yang tak tahu di mana ia tidur setiap malam."
Israel telah memandang Sisi sebagai sekutu dekat. Mereka memiliki musuh yang sama yakni kelompok Ikhwanul Muslimin. Sisi telah mengecap Ikhwan sebagai kelompok teroris. Satu per satu anggota Ikhwan ditangkapi dan dijebloskan ke penjara. Tak sedikit yang dijatuhi hukuman mati, termasuk mantan presiden Muhammad Mursi.