Ahad 08 Nov 2015 21:06 WIB

Menteri ESDM: Ada yang Intervensi Petral dan Pertamina

Rep: Sapto Andika/ Red: Ilham
Gedung Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Gedung Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said membeberkan penemuan terbaru soal audit terhadap Pertamina Energy Trading (Petral). Sudirman mengatakan, ada pihak ketiga yang mengintervensi pengadaan jual beli minyak mentah maupun produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh Pertamina melalui Petral.

Namun Sudirman menegaskan pihak ketiga ini bukan dari kalangan pemerintah atau internal Pertamina. Dia menyebut pihak ketiga ini adalah badan usaha. "Ada tiga poin penting diantara terbukti, tercatat berbagai dokumentasi Petral tentang adanya pihak ketiga yang bukan bagian dari manejemen Petral dan Pertamina yang ikut intervensi," kata Sudirman kepada awak media, Ahad (8/11).

Sudirman mengatakan, modus intervensi pihak ketiga itu mulai dari mengatur tender, membocorkan harga perhitungan sendiri, serta menggunakan instrumen karyawan dan manajemen Petral untuk memenangkan kepentingannya. "Akibat ikut campur itu, secara menyeluruh Petral dan Pertamina tidak memperoleh harga yang optimal," ujarnya.

Audit investigasi sendiri dikumandangkan pemerintah sebagai upaya likuidasi anak usaha Pertamina tersebut. Audit dilakukan oleh auditor independen. Penunjukan auditor itu dilakukan oleh jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina.

Pemerintah memberi tenggat waktu kepada Pertamina untuk melikuidasi Petral hingga April 2016. Selama kurun waktu tersebut dipergunakan untuk audit investigasi. Keputusan Pertamina melikuidasi Petral diumumkan secara resmi pada Mei 2015 kemarin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement