REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa dan Kelurahanan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menggelar pelatihan untuk para pendamping desa. Sekitar 1.000 orang akan menjalani pelatihan setelah sebelumnya mengikuti seleksi penerimaan.
"Seleksinya sudah, sekarang ini tinggal meningkatkan kapasitas dari para pendamping desa sehingga mereka bisa mendampingi aparat desa. Pelatihannya dimulai pekan depan," kata Kepala BPMPDK Mustari, Ahad (8/11).
Dia menjelaskan, para pendamping desa ini merupakan mereka yang telah lulus secara administratif, serta akan dikontrak selama dua bulan pertama. Para pendamping ini juga nantinya kemungkinan besar akan dikembalikan ke daerah masing-masing untuk penjadi pendampin desa. Sehingga mereka lebih mampu mengerti cara meningkatkan potensi daerah sesuai desa masing-masing.
Mustari menambahkan, sebagian dari pendamping desa ini sebelumnya pernah masuk dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), sehingga mereka sudah tahu apa yang akan dijadikan program unggulan.
"Sebelumnya kan sudah ada diterima 550 orang dari PNPM sehingga mereka ini hanya tinggal melanjutkan saja," ujar Mustari.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Latif menjelaskan, proses penerimaan pendamping desa telah dilakukan. Latif berharap mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Terlebih mereka harus mendampingi para aparatur desa dengan membantu dalam menyusun laporan dan juga program. "Mereka harus berbut semaksimal mungkin agar dana desa yang diberikan bisa tersalurkan dengan baik," ujarnya.