Senin 09 Nov 2015 03:55 WIB

Kinerja Bank Syariah Tumbuh Positif

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Karyawan melayani nasabah di Banking Hall Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta, Rabu (30/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan melayani nasabah di Banking Hall Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM), Jakarta, Rabu (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Walau dalam situasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi lesu, justru kinerja industri perbankan syariah di wilayah Soloraya (Solo, Klaten, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Boyolali), menunjukkan pertumbuhan positif.

Pertumbuhan ekonomi saat ini, justru lebih bagus katimbang tahun sebelumnya. Menurut Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Soloraya, Triyoga Laksito, Sabtu (7/11), kondisi ini dapat dilihat dari aset yang dihimpun melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun jumlah pembiayaan yang dapat disalurkan sampai dengan September 2015.

Secara keseluruhan, jumlah aset perbankan syariah di Soloraya tumbuh sekitar 9,01 persen secara year to date (ytd) atau mengalami peningkatan dari Rp 4,74 Triliun pada Desember 2014 menjadi Rp 5,17 Triliun pada September 2015.

Selain ditilik dari sisi total aset, pertumbuhan juga terjadi pada realisasi pembiayaan yang tumbuh sekitar 13,41 secara year on year (yoy). Atau Rp 3,95 Triliun pada September 2014 menjadi Rp 4,48 Triliun di September 2015.