Senin 09 Nov 2015 11:48 WIB

Obama Pakai Tenunan NTT? Ini Dia Perempuan yang Ikut Andil

Presiden AS Barrack Obama bersama sejumlah pemimpin negara-negara Asean mengenakan pakaian dari bahan kain tenun Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Foto: Istimewa
Presiden AS Barrack Obama bersama sejumlah pemimpin negara-negara Asean mengenakan pakaian dari bahan kain tenun Sikka, Nusa Tenggara Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Masih ingat dengan penampilan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama beserta sejumlah pemimpin negara Asean saat KTT Asean 2011 lalu? Kala itu Obama dan juga Presiden RI yang ketika itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenakan baju dari kain tenun khas Nusa Tenggara TImur (NTT). Tenunan Sikka dikenakan dalam forum resmi berkelas internasional, tentu sangat membanggakan. 

Bagaimana sehingga tenunan khas NTT itu bisa dikenakan oleh para pemimpinan negara-negara tersebut? Maisarah Ashari, boleh dibilang salah satu perempuan yang punya andil besar sehingga kain tenun NTT bisa bertahan. Jika tidak karena kegigihannya, mungkin kain tenun NTT belum menyebar bahkan mendunia seperti sekarang ini.

Maisarah berasal dari keluarga miskin. Ayahnya seorang nelayan dan ibunya mencari nafkah tambahan dengan menenun. Dari ibunyalah Maisarah belajar menenun sejak usia masih muda. 

Namun menenun tidak bisa diharapkan menjadi sumber penghasilan kala itu. Tak banyak orang yang membeli kain tenun. Tak heran, hasil tenunan yang dikerjakan penuh ketekunan berhari-hari itu hanya tersimpan di lemari.

"Maisarah prihatin dengan kondisi itu dan mulai memikirkan cara bagaimana memasarkan kain-kain tenun yang sudah dibuat ibunya," ujar Andi Mariattang, manager program Desa Ramah Perempuan yang digagas Konsorsium PT Global Concern dan Komite Pemantau Legislatif (Kopel) atau disingkat KGCK, Senin (11/9).

Dia mengatakan, Maisarah menjadi salah satu perempuan inspiratif dari Kabupaten Ende, NTT. Kehidupannya berawal dari kemiskinan namun kini tampil sebagai inspirator untuk mengurai kemiskinan di daerahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement