Senin 09 Nov 2015 13:55 WIB

Ada 600 Pohon Rawan Tumbang di Kota Bandung

Rep: c01/ Red: Agus Yulianto
Pohon tumbang
Pohon tumbang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Hati-hati pada para pengemudi kendaraan bermotor yang melintas di perkotaan ‘Parisj van Java’ Bandung. Pasalnya, saat ini, ada sekitar 600 pohon tua dari total 4 juta pohon di ‘kota kembang’ itu, yang rawan tumbang.

Karena itu, memasuki musim penghujan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, terus melakukan beberapa upaya antisipasi pohon tumbang. Meski berumur tua, kata Kepala Diskamtam Kota Bandung Arief Prasetya, tapi pohon tersebur tergolong dalam kondisi sehat dan tidak rawan.

Hanya saja, pohon yang tua memiliki percabangan yang semakin banyak sehingga patut diwaspadai saat musim penghujan. “Kalau terkena air hujan menjadi berat. Ditambah angin, takutnya menjadi beban,” kata Arief saat dihubungi, Senin (9/11). Oleh karena itu, warga juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pohon-pohon tersebut, khususnya selama musim penghujan.

Pihaknya juga melakukan antisipasi pohon tumbang atau dahan patah selama musim penghujan dengan melamjkan plooning atau pencukuran beban. Upaya pencukuran beban ini, sudah mulai dilakukan di beberapa titik, salah satunya di Kawasan Sultan agung.

Arief mengatakan, pohon-pohon yang menjadi target pencukuran ialah pohon-pohon berumur yang tinggi. Pohon-pohon tersebut, dipangkas hingga tingginya menjadi sekitar 10 meter saja.

“Pokoknya daerah yang punya (pohon) berumur kita kurangi bebannya. Cipaganti sudah beres, Ganesha sudah kita kurangi,” tambah Arief.

Selain upaya pengurangan beban pohon, Diskamtam Kota Bandung juga memiliki grup petugas yang siap untuk mengatasi pohon tumbang atau patah dahan. Ada empat petugas yang siap beroperasi setiap hari di mana masing-masing grup yang terdiri dari 11 hingga 14 anggota. “Ada satu grup lain di luar empat grup tersebut yang piket selama 24 jam, stand by di kantor,” kata Arief.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement