REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik mafia migas yang melakukan intervensi atas Pertamina Energy Trading Limited atas Petral selama ini ternyata melibatkan jaringan internasional.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu menyebutkan, dari hasil audit ditemukan fakta bahwa praktik pemburu rente ini melibatkan oknum perorangan, korporasi, dan lebih luas melibatkan jaringan internasional.
"Ini mengkonfirmasi terhadap isu tentang Petral selama ini. Saya katakan karena terlihat sekali jaringannya sangat kuat. Dan melibatkan koordinasi dengan perusahaan internasional," jelas Said, Senin (9/11).
Said mengatakan, jaringan internasional ini bisa jadi seperti trader dengan jaringan luas. Bahkan, dia menyebut sosok mafia migas ini mendapat bekingan dari orang yang memiliki kekuasaan di negeri ini.
"Dan juga memang sangat meyakinkan bahwa hanya orang kuat yang di-back up oleh orang berkuasa di negeri ini yang bebas melakukan apa yang dia mau," ujarnya.