Senin 09 Nov 2015 19:04 WIB

Kabar Jokowi Gunakan Broker, MPR: Menyedihkan

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat melakukan kunjungan di Kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (9/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat melakukan kunjungan di Kantor Harian Republika, Jakarta, Senin (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyebut, pemerintah menyedihkan jika menggunakan jasa broker dalam melakukan kunjungan negara. Apalagi kunjungan tersebut dalam rangka kegiatan G to G antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat.

Menurut Hidayat, harusnya Indonesia tidak perlu melalui jasa lobi, karena ini sebuah kegiatan antar negara yang mesti diprioritaskan tanpa harus ada lobi-lobian. Apalagi berdampak pada adanya uang yang dikeluarkan.

Meski di Amerika sudah menjadi tradisi dan bahkan legal, namun dalam konteks ke-Indonesia-an, kunjungan presiden mesti dilepas dari lobi-lobi itu. Sebab, ini berkaitan dengan kepentingan negara dan kepentingan tertinggi dari kebijakan yang akan diambil.

Apalagi, kedatangan Barack Obama dan George Bush ke Indonesia pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak menggunakan lobi itu. Indonesia, kata Hidayat, tidak dalam posisi dilobikan. Tapi lebih kepada menggunakan mekanisme diplomasi, dan menggunakan resiprokal atau bersifat saling berbalasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement