Senin 09 Nov 2015 22:10 WIB

Aktivitas Gunung Baru Jari Meningkat

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Karta Raharja Ucu
Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, NTB, Rabu (4/11).
Foto: Antara/Agung Wirawan
Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, NTB, Rabu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga kini, aktivitas Gunung Barujari anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok sangat aktif dan erupsi secara terus-menerus. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan laporan PVMBG pada Senin (9/11), pengamatan visual cuaca mendung, angin sedang dari barat, gunung tertutup kabut. 

"Suhu udara 28 derajat celcius, kelembaban 85 persen," ucap Sutopo. Dari kegempaan, terjadi tremor terus-menerus dengan amax 1-26 mm, dominan 8 mm dengan durasi gempa 143 detik.

Menurut dia, aliran lava sudah mencapai 1 km dari arah timur Gunung Barujari hingga hampir ke permukaan mulut Sungai Koko Putih. Sehingga terjadi peningkatan luapan air dan peningkatan suhu air yang sebelumnya berkisar 21 derajat Celcius saat ini meningkat menjadi 36 hingga 39 derajat celcius.

"Apabila air melimpah akan berpotensi banjir di sepanjang Sungai Koko Putih," ujar Sutopo. Letusan material pijar yang terjadi mencapai 750 m dengan ketinggian asap mencapai 2.500 m lebih dari puncak Gununt Barujari atau 5.000 m dari permukaan laut. Kondisi erupsi saat ini jauh lebih besar dibanding tahun 2004 dan 2009 .

 

Untuk itu, lanjutnya,  masyarakat yang berada di sepanjang Sungai Koko Putih dihimbau untuk menjauh dan tidak melakukan aktivitas apapun. BPBD Provinsi NTB telah mengkoordinir BPBD Kabupaten/Kota se- Pulau Lombok dan mendirikan 13 Posko Evakuasi/Pengungsian di desa tergolong ring 1 atau jarak dari kawah radius 10 km seputaran Gunung Rinjani.

BPBD NTB juga sudah mempersiapkan kondisi terburuk dengan berkoordinasi denfan TNI, Polri, Satpol PP, Tagana, PMI, PVMBG dan unsur lainnya. "Hujan abu menyebar ke arah Barat, Barat Daya dan Selatan tergantung arah angin," katanya.

Sedangkan Bandara menyesuaikan dengan kondisi sebaran abu vulkanik. Jumlah masyarakat terdampak abu vulkanik Gunung Barujari mencapai 248.148 jiwa dari lima Kabupaten/Kota di Pulau Lombok. Hingga kini, menurut Sutopo, belum perlu ada pengungsian.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement