Selasa 10 Nov 2015 06:15 WIB

Temui Obama, Netanyahu Ingin Tambah Bantuan Militer

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Barack Obama bersalaman dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Oval Office, Gedung Putih, Washington, Senin (9/11). Kedua pemimpin pertama kali bertemu sejak satu tahun lalu.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden Barack Obama bersalaman dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di Oval Office, Gedung Putih, Washington, Senin (9/11). Kedua pemimpin pertama kali bertemu sejak satu tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menekankan bantuan pertahanan untuk Israel menjelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Washington, Senin (9/11).

Netanyahu mengatakan, ia berencana mengajak Obama membahas bantuan pertahanan AS untuk Israel. Setiap tahun, Israel sudah menerima lebih dari tiga miliar dolar AS bentuk bantuan militer AS, di samping belanja lainnya, seperti sistem pertahanan rudal Iron Dome.

Perjanjian bantuan selama 10 tahun akan berakhir pada 2017 dan ada laporan Netanyahu akan mencari peningkatan yang signifikan.

"Saya percaya pertemuan ini penting untuk memperjelas kelanjutan bantuan AS ke Israel pada dekade mendatang. Ini akan menjadi langkah lain untuk mewujudkan pemahaman ke arah ini,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (9/11).

Dia juga berpendapat pencabutan sanksi nuklir akan memungkinkan Iran untuk lebih militan, termasuk musuh Israel, Hamas dan Hizbullah. Selain pembicaraan pertahanan, Netanyahu mengatakan ia berencana membahas konflik di Suriah dengan Obama.

Selain itu, isu kemajuan hubungan dengan Palestina atau setidaknya upaya menstabilkan situasi juga akan dibahas. Obama sebelumnya mengkritik Netanyahu supaya lebih berkomitmen menerapkan solusi dua negara.

Namun, para pejabat gedung putih mengatakan, presiden kehilangan harapan perjanjian damai antara Israel dan Palestina sebelum dia lengser pada Januari 2017. Netanyahu dijadwalkan kembali ke Israel pada Kamis (12/11).

(Baca juga: Israel Kekurangan Bukti Tuntut Pembakar Rumah Warga Palestina)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement