REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Operasional Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat kembali ditutup. Penutupan akan berlangsung hingga pada Rabu (11/11), besok.
General Manager BIL Pujiono di Mataram, Selasa mengatakan, perpanjangan penutupan operasional bandara itu dikarenakan debu abu vulkanis Gunung Barujari yang masih mengarah ke selatan atau kawasan bandara.
"Berdasarkan pantauan citra satelit dan VAAC sampai hari ini penerbangan di Lombok belum aman, sehingga harus ditutup sampai Rabu pukul 08.45 Wita," kata Pujiono.
Menurut dia, meski abu vulkanis Gunung Barujari terlihat tipis, aktivitas bandara belum bisa dibuka karena dianggap masih sangat membahayakan keselamatan penerbangan. "Memang dari rekaman aktivitas gunung cenderung rendah. Tetapi berdasarkan evaluasi dari otoritas bandara, BMKG, Kemenhub, VAAC, dan semua yang terkait, penerbangan belum bisa dilakukan," jelasnya.
Ia menuturkan, sebelum menutup atau membuka operasional bandara, aktivitas debu vulkanis Gunung Barujari secara berkala harus dipantau minimal dalam kurun waktu 3 jam dan 6 jam. Karena itu, menyusul belum redanya erupsi Gunung Barujari, pihaknya tidak bisa memprediksi sampai kapan penutupan BIL dilakukan, meski untuk sementara diumumkan ditutup hingga Rabu.
"Yang jelas kita belum bisa memastikan kapan bandara ini akan dibuka. Semua tergantung aktivitas Gunung Barujari. Bahkan, kemungkinan bandara akan tutup lama bisa terjadi," tandasnya.
Kendati demikian, Pujiono meminta masyarakat untuk bersabar karena paling utama dalam transportasi adalah keselamatan.