REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pertanahan Nasional Kota Bogor mendata, terdapat 3.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan bantuan sertifikat tanah. Namun, hingga kini BPN baru menyalurkan 470 sertifikat tanah.
Kepala Kantor Pertanahan Kota Bogor Yulia Jaya Nirmawati menyebutkan, nantinya penyaluran akan dilaksanakan bertahap. Diharapkan, bantuan iu bisa bermanfaat bagi masyarakat. "Salah satunya, sertifikat ini juga bisa dijadikan agunan sebagai peminjaman modal," kata Yulia di Bogor, Rabu (11/11).
Inisiatif yang telah dilakukan BPN Kota Bogor tersebut bekerja sama dengan Pemkot Bogor yang menyediakan data-data MBR agar penyaluran sertifikat tepat sasaran. Penyaluran bantuan itu juga bersinergi dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jawa Barat (BJB).
Pekan lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya telah menyerahkan sertifikat tanah bagi 45 MBR di Kampung Semplak, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat. Warga penerima sertifikat memiliki latar belakang mata pencaharian yang berbeda-beda.
Bima menyanpaikan, mayoritas MBR yang membutuhkan sertifikat tanah tersebar di Bogor Barat dan Bogor Selatan. Warga di dua kecamatan tersebut diutamakan untuk menerima bantuan itu. "Mudah-mudahan sertifikat MBR yang diterima dapat memberikan dampak positif untuk peningkatan taraf hidup para penerimanya," kata Bima.