Rabu 11 Nov 2015 09:03 WIB

Pada 1998 Kepercayaan Rakyat ke TNI Terendah, Tahun Ini Meningkat

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Ist
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa kepercayaan rakyat pada TNI telah meningkat. Bahkan peningkatan pada 2015, merupakan tertinggi dibandingkan dengan instansi atau lembaga lain.

"Tahun 1998, kepercayaan rakyat Indonesia kepada TNI berada pada posisi terendah," katanya saat memberikan pembekalan kepada 972 prajurit Koarmatim di Gedung Panti Armada Koarmatim Ujung, Surabaya, Selasa (10/11).

Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Rabu, menyebutkan pembekalan Panglima TNI juga dihadiri KSAL Laksamana Ade Supandi, KSAD Jenderal Mulyono, dan Wakasau Marsdya Bagus Puruhito. Selain itu, hadir pula Pangarmatim Laksda Darwanto, para Asisten Panglima TNI, dan para Pangkotama TNI Angkatan Laut Wilayah Timur.

Menurut Gatot, kepercayaan rakyat kepada TNI lambat laun semakin meningkat dan kepercayaan rakyat terhadap TNI pada tahun 2015 menempati urutan tertinggi dibanding instansi dan lembaga negara lainnya. "Profesionalisme prajurit TNI itu telah meningkatkan kepercayaan rakyat Indonesia kepada TNI," kata mantan KSAD itu.

Karena itu, ia mengingatkan untuk menghindari tindakan yang menyakiti hati rakyat demi kepentingan pribadi. Panglima TNI mengaku telah berkomitmen dengan para Kepala Staf Angkatan untuk tidak melakukan pembelaan sedikit pun bagi prajurit yang melakukan pelanggaran tertentu, bahkan akan diberikan hukuman tambahan, pemecatan.

Alasannya, Gatot lebih mencintai prajuritnya yang berjumlah 400 ribu lebih daripada orang perorang yang demi kepentingan pribadinya rela mengorbankan nama baik TNI.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan rasa bangga kepada prajurit Koarmatim karena masih mampu melaksanakan tugas dengan baik, terutama pada saat puncak perayaan HUT Ke-70 TNI yang dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten.

Saat itu, para prajuritnya mampu menunjukkan bahwa TNI kuat, hebat dan profesional, siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

"Kehebatan yang ditunjukkan para prajurit TNI pada saat demonstrasi pertempuran dengan menggunakan peluru tajam yang dilaksanakan dengan sangat profesional sehingga tidak menimbulkan kerugian personel maupun material, perlahan tapi pasti telah mempengaruhi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga penguatan nilai tukar yang tertinggi di seluruh dunia," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement