Rabu 11 Nov 2015 15:25 WIB

OJK Gelar Konferensi Internasional Keuangan Syariah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Winda Destiana Putri
Pengunjung memadati stand OJK Syariah saat pembukaan Pasar Rakyat Syariah di Senayan, Jakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung memadati stand OJK Syariah saat pembukaan Pasar Rakyat Syariah di Senayan, Jakarta, Sabtu (13/6).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Islamic Development Bank dan World Bank Group serta Swiss Confederation State Secretariat for Economic Affairs (SECO) akan menyelenggarakan OJK International Conference on Islamic Finance di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta pada Kamis-Jumat (12-13/11).

Tema yang diusung pada konferensi tahun tersebut yakni 'Infrastructure Financing: The Unleashed Potential of Islamic Finance'. Tema tersebut sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Keuangan syariah diyakini masih dapat dieksplorasi lebih maksimal untuk pembangunan infrastruktur.

Direktur Internasional OJK, Triyono, mengatakan, konferensi tersebut diarahkan untuk membahas penggalian potensi bagi pemerintah dan sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur melalui sektor keuangan syariah baik itu Perbankan Syariah, Pasar Modal Syariah dan IKNB Syariah.

"Diharapkan dari penyelenggaraan konferensi ini akan tergali potensi-potensi yang lebih besar dari produk keuangan syariah dalam pembiayaan khususnya infrastruktur skala besar dan kecil secara optimal," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/11).

Sebagai tuan rumah, Dewan Komisioner OJK memberikan paparan bersama dengan Country Director World Bank untuk Indonesia Rodrigo Chaves, Global Centre for Islamic Finance Development Turkey Zamir Iqbal, Director of the Investments Department IDB Mohamed Hedi Mejai, dan Resident Representative of IDB Group Ibrahim Shoukry.

Pembicara berskala internasional yang akan hadir dari World Bank Group, IDB, institusi internasional, maupun para pakar dan praktisi di sektor keuangan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang pembiayaan infrastruktur dengan skema syariah.

Beberapa isu  yang akan dibahas dalam konferensi tersebut antara lain, peningkatan Kapasitas Perbankan Syariah untuk pembiayaan proyek infrastruktur; membuka potensi Pasar Modal Syariah sebagai Instrumen Pembiayaan Infrastruktur; pembiayaan Infrastruktur: Tantangan dan Manajemen Risiko; serta Keuangan Syariah Untuk Proyek Infrastruktur Skala Kecil.

Nantinya, dalam Konferensi juga akan dipaparkan roadmap Keuangan Syariah OJK yang akan disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK.

Untuk sektor Perbankan, OJK memiliki visi menciptakan industri perbankan syariah yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pembangunan seimbang, stabilitas dalam sistem keuangan dan memiliki kompetensi yang tinggi. Kebijakan itu juga menekankan pada sinergi dari pemerintah, otoritas dan para pemangku kepentingan.

Di sektor Pasar modal, OJK memiliki visi menjadikan pasar modal syariah berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional dan melindungi kepentingan publik.

Dari sektor IKNB, visi industri keuangan non-bank syariah diarahkan menjadi penyedia asuransi syariah, dana pensiun, venture capital dan jasa lainnya yang akan melayani masyarakat umum dan berdampak signifikan pada ekonomi nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement