REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rendahnya penyerapan APBD DKI Jakarta 2015 sudah diprediksi anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman. Menurut dia, kondisi saat ini sama seperti tahun sebelumnya.
Prabowo memprediksi Pemprov DKI tidak akan bisa menyerap APBD 2015 lebih dari 50 persen. Sebab, hingga November ini, anggaran yang terserap baru 34 persen.
"Sudah diprediksi dari awal penyerapan Pemda DKI sangat rendah. Saya prediksi tidak akan lebih dari 50 persen sampai akhir tahun," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/11).
Ia menyebut rendahnya penyerapan menunjukkan kinerja Pemprov DKI yang tidak bagus. Pemprov DKI, menurut dia tidak menunjukkan kemajuan dari tahun lalu, bahkan jauh lebih buruk.
Politikus Partai Gerindra ini berpendapat, kondisi demikian akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi di Jakarta. Akibatnya juga banyak pembangunan yang tidak dapat terealisasi. Padahal anggaran yang tersedia masih sangat banyak.
Ia pun mengaku dengan jangka waktu dua bulan, akan sangat susah bagi Pemprov DKI menyerap APBD secara maksimal. Bahkan ia sudah tidak bisa lagi memberikan saran untul meningkatkan penyerapan.
"Mau saran apa lagi ya, tinggal dua bulan ya susah mau dimaksimalin," ujarnya. Atas kinerja pemerintahan yang dinilainya buruk ini, ia akan memberikan teguran kepada Pemprov DKI. Ia juga berharap ke depannya kinerja jauh lebih baik dengan optimalnya penyerapan anggaran.
Hingga memasuki pertengahan November 2015, anggaran yang terserap baru mencapai Rp 23,5 triliun dari total nilai APBD DKI 2015 sebesar Rp 69,28 triliun.