REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan mensosialisasikan hasil-hasil penelitian dan pengembangan penginderaan jauh yang telah banyak dilakukan. LAPAN juga akan mendiskusikan lebih detail hasil pemanfaatan penginderaan jauh.
"Selama ini penginderaan jauh juga digunakan untuk mitigasi bencana seperti kebakaran hutan serta penyusunan tata ruang," kata Kepala Humas LAPAN, Jasyanto, Rabu.
Jasyanto mengatakan, sosialisasi itu akan dilakukan dalam Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2015, Rabu-Kamis (11/11-12/11), di IPB International Convention Center, Bogor. Seminar tersebut bertujuan agar para pemangku kepentingan mengetahui perkembangan terkini kemampuan dukungan IPTEK penginderaan jauh dalam memenuhi kebutuhan pemerintah daerah.
Ia berujar, citra penginderaan jauh memiliki kontribusi besar dalam mendukung program nasional dan pembangunan di daerah. Kontribusi berupa data dan informasi itu dikatakan bisa mendukung pengelolaan sumber daya alam, perubahan iklim, ketahanan pangan, penanggulangan bencana alam, pelestarian lingkungan, tata ruang, serta pertahanan dan keamanan sehingga pemerintah daerah dapat menerapkan kebijakan yang tepat guna.
Selama ini, LAPAN telah menyediakan citra penginderaan jauh untuk kebutuhan seluruh instansi pemerintah, sesuai dengan amanat UU No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan Inpres No. 6 Tahun 2012. UU dan Inpres tersebut juga mengamanatkan pengadaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi secara satu pintu oleh LAPAN menggunakan lisensi pemerintah.
"Penyediaan citra satelit ini merupakan bentuk layanan LAPAN dalam menyediakan data secara cepat dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat," tutur Jasyanto.
Ia memerinci, seminar dua hari itu dihadiri para perwakilan dari Kemenristek DIKTI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BIG, BPN, BNPB, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada.