Rabu 11 Nov 2015 23:45 WIB

Industri Nasional Jadi Pemasok Utama Proyek Transmisi 46 Kibu KM

Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menegaskan produsen baja dan fabrikasi komponen menjadi pemasok utama pada megaproyek transmisi listrik sepanjang 46 ribu kilometer. Jaringan transmisi ini berperan menyalurkan listrik dari proyek pembangkit 35 ribu megawatt.

Pemerintah pusat telah meluncurkan sebuah program yang dirancang untuk memberikan tambahan daya listrik sebesar 35 Gigawatt untuk mengatasi kekurangan listrik. Program ini akan mempercepat pembangunan Pembangkit Listrik, Jaringan Transmisi, dan Gardu Induk dengan Total Investasi mencapai Rp 1.127 triliun.

"Teknologi dan produk yang terkait transmisi sudah dapat kita produksi sejak lama. Di hulu, Krakatau Steel juga sanggup memasok baja yang digunakan perusahaan konstruksi tower dan industri fabrikasi membuat komponen," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Dialog Nasional Indonesia Menyala di Jakarta, Rabu (11/11).

Kemampuan industri nasional itu ditopang juga oleh kesiapan pelaku usaha seperti yang tergabung dalam Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia (ASPATINDO), Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (APKABEL) dan Indonesian Iron & Stell Industry Association (IISIA).

Dari sisi peraturan, Kemenperin telah memberikan ketentuan mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan melalui Peratutan Menteri Perindustrian Nomor 54 tahun 2012 Tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Sejalan dengan peraturan ini, pemerintah ingin menyediakan pangsa pasar untuk produsen peralatan listrik dalam negeri. Pemihakan pada industri dalam negeri itu juga demi mengoptimalkan kapasitas produksi industri logam, baja dan kelistrikan yang berujung pembukaan lapangan kerja dan meningkatnya arus investasi.

Selain menetapkan industri dalam negeri selaku pelaksana pembangunan tower transmisi, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bersama dengan industri dalam negeri telah menyusun usulan harga satuan tower yang sedang dalam proses review tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Hasil review BPKP menjadi dasar penetapan harga tower yang akan disampaikan kepada PLN sebagai dasar pelaksanaan proses pengadaan tower transmisi. Kami bersama dengan industri dalam negeri telah menyusun usulan harga satuan tower yang sedang dalam proses review tim BPKP," ujas Saleh.

Selanjutnya, hasil review BPKP akan menjadi dasar penetapan harga tower yang akan disampaikan kepada PLN sebagai dasar pelaksanaan proses pengadaan tower transmisi

Kemenperin mencatat ada 15 perusahaan tower antara lain Bukaka Teknik Utama, Gunung Steel, Armindo Caturpratama dan Twink Indonesia. Sementara, industri baja terdapat paling sedikit 12  perusahaan antara lain Krakatau Steel, Krakatau Posco, Gunawan Dianjaya, Gunung Garuda dan Bakrie Pipe Industries. Untuk kabel, belasan industri ini siap memasok seperti Jembo Cable, KMI Wire, Sumi Indo dan Sucaco.

Perusahaan konstruksi nasional juga kebagian rezeki proyek ini. Antara lain kontraktor pelar merah Wijaya Karya, PT PP, PAL, Metaepsi, Rekadaya Elektrika, dan Indika Energi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement