REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Setelah satu pekan lebih Bandara Internasional Lombok (BIL) ditutup, Kamis (12/11) akhirnya dibuka kembali sejak pukul 08.00 WITA.
"Menginformasikan bahwa Bandara International Lombok hari Kamis pukul 08.00 wita sudah dibuka kembali," ujar Humas PT Angkasa Pura I BIL, I Gede Sandi kepada wartawan melalui pesan elektronik, Kamis (12/11).
Menurutnya, aktivitas bandara kembali dibuka berdasarkan hasil rapat bersama BMKG, AirNav, AP I dan maskapai penerbangan serta data Vaac dan Citra Satelit Cuaca Himawari disepakati bandara kembali dibuka.
Sebelumnya, sejak penutupan Bandara Internasional Lombok (BIL) enam hari yang lalu, akibat erupsi letusan anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari. Aktivitas di bandara terpantau sepi. Bahkan, toko-toko yang berada di dalam bandara maupun luar bandara relatif sepi karena minim penumpang yang datang dan beberapa terdapat yang tutup.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL), Pujiono mengatakan otoritas bandara tetap menutup bandara hingga Rabu pagi (10/11). Bahkan, muncul wacana untuk menutup bandara lima hari ke depan.
Namun, usai koordinasi dengan kementerian perhubungan maka perpanjangan penutupan akan dilakukan perhari berdasarkan hasil evaluasi.
“Lombok masih terdapat debu abu vulkanik. Oleh karena itu disimpulkan tetap diperpanjang. Bandara tetap akan memberikan evaluasi perpanjangan perhari,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram belum lama ini.
Menurutnya, bandara bisa dibuka kembali tergantung kepada kondisi erupsi gunung Barujari dan arah angin. Sehingga, jika abu vulkanik masih berada di wilayah bandara maka akan tetap ditutup demi menjaga keselamatan penumpang.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV, Bali, NTB dan NTT, Yusfandri Gona menyampaikan permintaan maaf atas kejadian bandara masih ditutup. Sebab, peristiwa yang terjadi menyangkut alam dan penyelesaiannya bisa dilakukan oleh alam sendiri.
Namun, upaya mitigasi terus dilakukan bersama pemerintahan dan kementerian.“Kita harus bersabar untuk mencapai kondisi dimana aspek keselamatan menjadi no satu agar layanan publik bandara udara dapat berlangsung dengan baik ke depannya,” ungkapnya.
Sales Departement Head PT AP I BIL, Djon Heri mengatakan perputaran bisnis di lingkungan bandara banyak yang berhenti akibat penutupan BIL. Sejumlah pedagang yang berada di dalam bandara dan luar terpaksa tutup termasuk taksi yang sepi penumpang.