REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengumumkan sejumlah pemenang lomba penulisan cerita rakyat 2015.
Salah satu pemenangnya adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Noni Saptawati.
"Saya gak pernah menyangka bisa juara pertama," kata Noni kepada Republika usai acara Pengumuman Pemenang Lomba Penulisan Cerita Rakyat di Gedung D Dikti, Jakarta, Rabu (11/11).
Penyebabnya, kompetitor yang dihadapi wanita berjilbab ini memiliki kemampuan yang baik. Menurut dia, saingannya ada yang pernah menjuarai lomba menulis tingkat nasional. Selain itu, adapula kompetitor yang sudah pernah menulis novel.
Dengan terpilihnya karya Noni sebagai juara pertama, Noni pun mendapatkan hadian sebesar Rp 30 juta. Ia juga belum tahu akan diapakan hadiah yang dia terima itu. Untuk sejauh ini, hadiah ini dia simpan terlebih dahulu untuk keperluan yang mungkin ia alami ke depannya.
Noni mengaku partisipasinya pada lomba ini hanya sekedar mencoba-coba. Ia mengaku tidak sengaja menemukan informasi perlombaan penulisan cerita rakyat di website. Karena itulah ia tertarik untuk mengikuti lomba tersebut.
Mahasiswa Sastra Inggris ini mengatakan harus menghabiskan waktu dua bulan untuk menulis cerita rakyat yang berjudul Misteri Benteng Wulung. Dari rentang waktu itu, ia pun berhasil menuliskan kisah yang terinspirasi dari cerita rakyat Jawa Barat sebanyak 15 halaman. Penulisan cerita ini memang sengaja dibuat untuk dilombakan.
Pada proses penulisan, Noni mengaku tidak mendapat bimbingan khusus dari siapapun. Penulisan cerita dan kemampuan menulisnya ini murni otodidak.
Minat menulis Noni sendiri muncul sejak SMP. Kegiatan membaca novel-novel ternyata mampu menumbuhkan minat menulis Noni juga. Selama ini, Noni juga mengungkapkan, pengalaman menulisnya hanya pada catatan harian saja.