REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov meminta semua Muslim di dunia bersatu untuk menghancurkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia menilai saat ini sudah tidak tepat untuk tetap bersikap netral menyusul kekejaman yang dilakukan ekstremis.
Kadyrov mengungkapkan pernyataan itu setelah keluarnya video eksekusi terbaru yang diklaim dilakukan ISIS terhadap 200 anak-anak di Suriah.
"Dua ratus anak-anak ditembak mati. Jutaan orang di berbagai negara telah melihat video kekejaman itu, media internasional juga telah memberitakannya. Sebelumnya kita juga melihat pembunuhan wanita, anak-anak dan pria dewasa. Muslim telah mati di tangan mereka-mereka yang mengaku Muslim," ujar Kadyrov dalam pernyataan di laman Instagram-nya, Rabu.
Ia menambahkan, kacaunya situasi di Timur Tengah saat ini didalangi oleh Barat. Pasukan khusus dari AS dan negara Barat lain, kata dia, dengan murah dapat membeli pemimpin kelompok teroris. Mereka memerintahkan untuk terus menumpahkan darah Muslim, dan menjadikan negara tidak stabil. "Mereka merusak reputasi Islam," ujarnya,
Kadyrov mengingatkan negara Muslim, sampai kapan mereka akan membiarkan situasi ini terus berlanjut. "Kenapa kita tidak berkumpul dan mendiskusikan masalah ini? Kenapa kalian tidak bilang ke AS dan aliansi bahwa ini sudah cukup."