Markas YouTube Space, Mori Building, Tokyo, Jepang. (FOTO : ROL/Agung Sasongko)
Pengunjung tengah mencoba fitur layar YouTube Space Jepang. Di monitor ini puluhan ribu kreator Jepang unjuk gigi. (FOTO : ROL/Agung Sasongko)
Nick Whitaker, Media Outreach Manager, News Lab Google menjelaskan soal bagaimana machine learning Google memudahkan pekerja media melaksanakan tugasnya. (FOTO : ROL/Agung Sasongko)
Head of YouTube Space Asia-Pasific, Kevin McDonald menjelaskan perkembangan YouTube Space. Menurutnya, ada kemungkinan YouTube Space membuka kantor di Indonesia. (FOTO : ROL/Agung Sasongko)
Kumamicraft, salah satu kreator Jepang. Saat ini, karyanya sudah dilihat 200 ribu viewer. (FOTO : ROL/Agung Sasongko)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Sejak diperkenalkan 2012, Youtube Space sudah dilihat 150 ribu kali dengan lebih 11 ribu karya video, dan 800 acara. Republika berkesempatan menyambangi markas Youtube Space Jepang di Mori Building, Tokyo, Jepang, Selasa (11/11).
Selama kunjungan tersebut, Republika melihat secara langsung bagaimana proses kreatif. Kedatangan Republika dan media lainnya dari Indonesia dan Asia-Pasifik disambut oleh Head of Youtube Space Asia-Pasific, Kevin McDonald, Head of Youtube Space Dorian Stone, dan Nick Whitaker, Media Outreach Manager, News Lab Google.
Advertisement