REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok kepahlawanan Ki Bagus Hadikusumo yang kuat memegang prinsip keislaman, memiliki kecerdasan berpikir dan semangat kebangsaan akan diinternalisasikan dalam Universitas Muhammadiyah Jakakarta (UMJ).
Rektor UMJ, Syaiful Bakhri mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari pribadi Ki Bagus Hadikusumo baik dari sisi kepahlawanan, semangat kebangsaanya dan prinsip keislamannya.
"Kita akan dorong agar nilai keislaman dan kebangsaan Ki Bagus Hadikusumo mampu masuk di jiwa mahasiswa dan lingkungan UMJ," katanya ketika berkunjung ke Republika, Kamis (12/11).
Sosok Ki Bagus Hadikusumo yang menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1944-1953, juga tokoh sentral dalam penyusun Pembukaan UUD 45 dan pengusul sila pertama Pancasila.
Prinsip hidup Ki Bagus Hadikusumo baik sebagai pemimpin dan pribadi ini, dinilai dia sudah cukup langka dimiliki masyarakat Indonesia. "Mahasiswa sebagai generasi muda perlu itu," jelasnya.
Pihaknya berupaya menginternalisasi prinsip hidup Ki Bagus ini akan ditanamkan, diantaranya keteguhan memegang niai-nilai keislaman, wawasan kebangsaan dan semangat surah al Ma'un sebagai prinsip kemuhammadiyahan seperti yang ditekankan KH Ahmad Dahlan.
Keinginan mengubah karakter mahasiswa UMJ ini dalam rangka mengubah kualitas lulusan yang bukan hanya mumpuni secara intelektual. Namun tetap kuat memegang prinsip keislaman dan keindonesiaan yang kini langka di generasi muda Indonesia.