Kamis 12 Nov 2015 18:52 WIB

Forum Pimpinan Media Digital Berkumpul Agar Bisa Survive

Deklarator Forum Pimpinan Media Digital Indonesia (FPMDI) Budi Purnomo Karjodihardjo.
Foto: Ist
Deklarator Forum Pimpinan Media Digital Indonesia (FPMDI) Budi Purnomo Karjodihardjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 50-an para pimpinan media digital yang tergabung dalam Forum Pimpinan Media Digital Indonesia (FPMDI) dijadwalkan berkumpul bersama untuk bersilaturahim, berdiskusi, dan mencari solusi terbaik untuk mendapatkan iklan secara gotong-royong dan penuh kebersamaan, baik yang diperoleh dari iklan nasional maupun internasional.

"Kami prihatin mendengar kabar bahwa banyak perusahaan cetak yang sudah tutup, ataupun akan menutup perusahaannya. Bukan hanya cetak, online juga demikian," kata Deklarator Forum Pimpinan Media Digital Indonesia (FPMDI) Budi Purnomo Karjodihardjo di Jakarta, Kamis (12/11).

Berkaitan dengan hal tersebut, maka FPMDI akan ngumpul bareng lagi di Hotel Veranda Pakubuwono, Jalan Kiai Maja Nomor 63 pada Jumat (13/11), untuk membahas cara-cara mendapatkan iklan digital. Sehingga, media online bisa tetap survive, bahkan sukses.

Menurut Budi, agenda utama berkumpul bareng besok bertujuan agar setiap media digital dapat memperoleh kue iklan yang diperoleh dari biro iklan. "Kalau iklan dari klien lokal kan bisa diperoleh dari masing-masing tim marketingnya, tapi ini adalah iklan dari jaringan global," kata chairman Hallo Media Network (HMN) tersebut.

Budi menjelaskan, pihaknya sudah menggandeng anak perusahaan BUMN Telekomunikasi terbesar Telkom Tbk, yaitu Metranet yang merupakan biro iklan Google terbesar untuk kawasan di Indonesia. "Nanti pihak UAd dari Metranet yang akan melakukan penjualan space iklan media digital kita," kata Budi.

Karenanya, publisher and chief editor Halloapakabar.com tersebut mendorong agar media digital bisa bergabung dengan Metranet, agar ada tambahan revenue yang diperoleh dari iklan yang diperoleh secara pasif income. "Kalau iklan yang lainnya, ya silakan saja aktif mencari iklan secara konvesional :melakukan penawaran, bertemu klien untuk menjual space," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement