Kamis 12 Nov 2015 20:35 WIB

Risma Beberkan Strategi Menangkan Pilkada Surabaya

Calon Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) dan pasangannya calon Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana (kiri) membaca buku yang dibagikan KPK ketika mengikuti pembekalan dan deklarasi calon kepala daerah dan penyelenggara Pilkada Jatim di Unesa, S
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) dan pasangannya calon Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana (kiri) membaca buku yang dibagikan KPK ketika mengikuti pembekalan dan deklarasi calon kepala daerah dan penyelenggara Pilkada Jatim di Unesa, S

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membeberkan strategi memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2015. Menurutnya, kunci kemenangan adalah memperbanyak kunjungan ke masyarakat.

"Sehari bisa 17 tempat, kadang 13 tempat," kata Risma, Kamis (12/11).

Risma menegaskan pendekatan untuk menggalang dukungan masyarakat tidak menggunakan uang. Harapannya, kata dia, jika dipercaya masyarakat untuk kembali menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, dirinya bersama Whisnu tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan.

"Pendekatan kami langsung ke masyarakat. Jadi, kalau dipercaya lagi (sebagai wali kota), kami tidak akan melakukan hal-hal yang negatif," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya itu.

Pendekatan yang dilakukan ke masyarakat, jelas Risma, tidak dilakukan dengan memberi uang atau membeli suara. Namun, bertemu langsung dengan menyerap aspirasi mereka, yang nantinya direalisasikan jika kembali diberi amanah memimpin Surabaya.

"Memang melelahkan, tapi strategi itu perlu dilakukan, supaya kami tidak punya utang kepada seseorang, perusahaan atau lainnya," kata Risma.

Selama kampanye blusukan ke masyarakat, lanjut dia, dirinya bersama Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana lebih banyak diundang warga. Untuk itu, dalam setiap pertemuan dengan warga, suguhan yang dihidangkan sederhana.

"Kami lebih banyak diundang warga, makanya suguhannya, seperti pisang, telo, pohong," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement