REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 43 jiwa dan melukai lebih dari 200 orang lainnya di daerah perumahan yang didominasi Syiah di Beirut selatan, Lebanon.
"Tentara Khilafah meledakkan bom yang ditanam di sepeda motor di daerah yang sering dikunjungi oleh Syiah," menurut pernyataan yang diduga diposting oleh ISIS yang diumumkan beberapa jam setelah ledakan, Kamis (12/11) seperti dikutip dari laman Al Jazeera.
(baca: 37 Orang Tewas Akibat Dua Ledakan Bom di Beirut)
Kelompok ini menambahkan, setelah murtad berkumpul di daerah tersebut, salah satu pengebom meledakkan sabuk peledak di tengah-tengah kerumunan. Ledakan tepatnya terjadi di daerah Burj el-Barajneh yang terletak di jalan raya utama menuju bandara Beirut.
Burj el-Barajneh adalah area komersial dan perumahan terkenal toko-toko dan toko-toko kopi yang mengalami kerusakan akibat dua ledakan. Pemboman terjadi pada waktu sibuk di malam hari ketika jalan-jalan yang penuh dengan keluarga berkumpul setelah bekerja.
Kementerian Kesehatan dan militer Lebanon mengatakan bahwa tubuh seorang pembom bunuh diri ditemukan di tempat kejadian serangan itu. Sementara itu, menteri pendidikan Lebanon, Elias Bou Saab mengatakan, salah satu pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di gerbang sekolah.
"Sekolah dan universitas akan ditutup besok karena solidaritas untuk mereka yang tewas dalam ledakan hari ini," katanya kepada media lokal.