REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat tak menggubris ancaman Cina. Dua pengebom strategis US B52 kembali terbang ke pulau buatan Cina di Laut Cina Selatan pekan ini.
Seorang juru bicara Pentagon, Bill Urban mengungkapkan, dalam misi terbaru semalam, pesawat pengebom terbang di dekat daerah Kepulauan Spratly tapi tidak mendekati zona 12 mil laut di wilayah sekitar pulau-pulau yang diklaim Cina.
"B-52s menggelar sebuah misi rutin di laut Cina Selatan," katanya.
Patroli AS ini digelar menjelang kunjungan Presiden Barack Obama ke kawasan itu pekan depan untuk menghadiri KTT Asia-Pasifik. Ia akan menegaskan kembali komitmen AS untuk kebebasan navigasi dan penerbangan di daerah itu.
Bulan lalu, sebuah kapal perang AS menantang batas teritorial di sekitar pulau buatan Cina di kepulauan Spratly untuk patroli kebebasan navigasi. Hal ini membuat Cina marah.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan, ia tidak tahu apakah Laut Cina Selatan akan menjadi agenda formal di salah satu dari tiga KTT Asia yang dihadiri Obama.
Obama direncanakan akan mengunjungi Manila untuk forum KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik yang juga dihadiri Presiden Cina Xi Jinping. Presiden AS kemudian akan pergi ke Kuala Lumpur untuk KTT ASEAN dan Asia Timur. "Kami cukup prihatin tentang melindungi kebebasan navigasi, aliran perdagangan bebas di Laut Cina Selatan," katanya.
Cina mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan. Di wilayah sengketa ini lebih dari 5 triliun dolar AS perdagangan global melintas tiap tahun. Selain Cina, wilayah tersebut diklaim Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina dan Taiwan.