REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengucapkan selamat kepada Aung San Su Kyi dan Partai NLD, Kamis (12/11), menyusul pemilu Myanmar yang berjalan dengan baik. Ini merupakan pemilu bebas pertama dalam 25 tahun terakhir.
Partai Suu Kyi memenangkan sekitar 80 persen kursi yang menempatkannya untuk membentuk kabinet baru. NLD juga berada di depan dalam suara majelis tinggi dan majelis regional.
Ban mengakui keberanian dan visi dari Presiden Myanmar Thein Sein yang mengantar reformasi demokrasi dan ekonomi. "Namun Ban menyesal menyadari bahwa sejumlah besar pemilih dari masyrakat minoritas khususnya Rohingya yang tidak memiliki hak pilih dan beberapa di diskualifikasi sebagai calon," kata Ban melalui juru bicarannya, Stephane Dujjaric.
Pemerintah Myanmar menyangkal kewarganegaraan Muslim Rohigya. Ratusan orang tewas dalam bentrokan antara Rohingya dan etnis Rakhine Buddha di 2012. Sekitar 140 ribu Rohingya hidup di kamp-kamp kumuh sementara ribuan lainnya melarikan diri dengan perahu yang menyebabkan krisis migrasi regional.
Sementara peraih Nobel perdamaian Suu Kyi memenangkan suara pemilu terakhir pada 1990, namun militer mengabaikan hasilnya. Ia menghabiskan 20 tahun si bawah tahanan rumah sebelum dibebaskan pada 2010.